Selasa, 19 Juni 2012

Dulu Kita Pernah Dewasa

Barusan saja saya membaca sebuah artikel berjudul "Dulu Kita Pernah Dewasa" di kaskus. Sejenak aku berpikir kalau kita makin dewasa, tetapi semakin lama aku berpikir aku merasa tidak juga. Dulu, begitu polosnya aku. Bisa ikut dalam segala permainan tanpa berpikir yang jauh. Aku berteman tanpa melihat sesuatu dari mereka. Aku tidak merasakan ketegangan dalam menjalani hidup. Jika ada kesulitan, tanpa ragu aku menelpon temanku. Aku hidpu di dunia yang bebas.


Namun sekarang, aku otakku diiss penuh dengan beragam informasi yang membuatku perlu banyak berpikir dalam melakukan sesuatu. Bahkan, kadang-kadang aku merasa kalau semua hasil interaksiku dengan orang lain itu semua hasil rekayasa agar mereka dapat menerimaku dengan baik. Semua agar tidak terjadi masalah yang dapat menggangguku dalam mencapai isi hidupku. Kalau dibandingkan dengan yang dulu, aku begitu ekspresif. Setiap orang tahu isi dari otakku hanya dengan melihat raut wajahku. Namun, sekarang aku harus jaga image setiap kali bertemu dengan orang, mempertahankan senyumku walaupun aku sedang tidak ada mood untuk senyum.


Begitu polosnya seorang anak kecil yang begitu dikasihi Tuhan. Sepertinya, tidak jelek jika mulai sekarang aku memilih untuk menjadi anak kecil yang energik dan polos dalam mengejar visi hidupku. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar